Kita lanjut kembali dalam proses
akuntansi. Setelah mengenal beberapa dasar akuntansi dari postingan sebelumnya.
Yang pertama kita harus paham terlebih dahulu tentang asumsi dasar akuntansi,
selanjutnya kita harus memahami bukti-bukti transaksi yang ada seperti yang
dijelaskan di postingan Macam-macam bukti transaksi. Ketika kita sudah memahami
bukti transaksi tersebut, selanjutnya kita mencatatnya kedalam jurnal umum.
Agar kita mudah memahami transaksi yang telah terjadi dan juga bukti transaksi
tersebut harus disimpan untuk meyakinkan data yang ada. Saya akan memberikan
beberapa contoh transaksi yang harus kita catat kedalam Jurnal umum.
1. Transaksi Investasi oleh pemilik
Transaksi ini berkaitan dengan
penyetoran modal yang dilakukan oleh pemilik. Dalam persamaan dasar akuntansi,
Modal bertambah di Kredit. Jadi kita juga harus mencatat pertambahan modal
tersebut di kredi. Dan perusahaan menerima Kas yang bertambah di debit sebesar
nominal modal yang disetorkan. Agar posisi debit dan kredit mengalami keseimbangan
atau yang biasa kita sebut Balance.
Contoh : Tn. Amir menanamkan modalnya
sebesar Rp. 10.000.000,- Jurnal umum yang dicatat adalah :
Debit Kredit
Kas 10.000.000
Modal Tn.Amir 10.000.000
2. Transaksi Pembelian secara Tunai
Pasti perusahaan akan melakukan
kegiatan jual beli secara tunai maupun kredit. Disini perusahaan membeli
perlengkapan secara tunai, kita mencatat di jurnal umumnya dengan akun
Perlengkapan yang bertambah di debit karena adanya pembelian, dan di sebelah
kredit kita akan catat sebagai kas yang dikeluarkan untuk membayar perlengkapan
tersebut.
Contoh : PT. Asd membeli
perlengkapan kantor secara Tunai sebesar Rp.5.000.000,-
Jurnalnya adalah :
Debit Kredit
Perlengkapan Kantor 5.000.000
Kas 5.000.000
3. Transaksi Pembelian Secara Kredit
Ketika Perusahaan membeli perlengkapan secara kredit pasti akan
mempengaruhi Utang perusahaan menjadi akan bertambah karena perusahaan tidak
langsung membayarnya dengan tunai, utang akan bertambah di sisi kredit Dan akan
menambahkan perlengkapan tersebut di sisi debit. Sehingga saldo antara aktiva =
Passiva+Modal menjadi seimbang.
Contoh : Pt.Asd membeli perlengkapannya secara kredit sebesar
Rp.5.000.000,-
Jurnalnya :
Debit Kredit
Perlengkapan kantor 5.000.000
Utang 5.000.000
4. Pendapatan usaha yang diterima secara
tunai
Ketika kita menjalankan kegiatan usaha pasti kita akan menjual produk
atau jasa kepada pelanggan. Pencatatan yang digunakan untuk mencataat
Pendapatan usaha adalah bertambahnya Kas perusahaan di sisi debit, dan
pendapatan usaha juga akan bertambah disisi kredit.
Contoh transaksi : Pt. ASD melakukan servis computer kepada Pt.JKL
sebesar Rp.300.000,- yang dibayar secara tunai
Debit kredit
Kas 300.000
Pendapatan jasa 300.000
5. Pendapatan usaha yang diterima secara
kredit
Jika pernyataan diatas diterima secara tunai, kemudian bagai mana jika
diterima secara kredit? Kita harus terlebih dahulu tau dan memahai akun mana
yang bertambah atau berkurang. Jika pelanggan membayarnya secara kredit, maka
kita mencatatnya dengan akun Piutang usaha bertambah di sisi debit dan
pendapatan usaha bertambah di kredit.
Contoh : Pt.ASD melakukan servis computer kepada Pt.JKL yang dibayar
secara kredit sebesar Rp.300.000,-
Debit Kredit
Piutang Usaha 300.000
Pendapatan Usaha 300.000
6. Pembayaran Beban secara tunai
Apa yang telah dicatat perusahaan sebagai beban pasti akan mengurani
nilai aktiva perusahaan. Sebagai contoh perusahaan membayar beban iklan secara
tunai sebesar Rp.500.000. Tentu kita harus tau akun apa saja yang akan di
masukkan kedalam jurnal. Yang pertama adalah Kas berkurang karena kita langsung
membayar beban tersebut secara tunai, Maka Kas tersebut berkurang di sisi
kredit. Dan akun yang ke dua adalah yang di akui oleh perusahaan sebagai Beban
yaitu beban iklan bertambah disisi Debit.
Debit kredit
Beban Iklan 500.000
Kas 500.000
Jika transaksi tersebut dilakukan secara kredit,maka Jurnalnya adalah :
Debit Kredit
Beban Iklan 500.000
Utang 500.000
7. Pendapatan Jasa yang diterima Dpnya
terlebih dahulu kemiduan pelunasannya menyusul
Terkadang kita akan menjumpai penjualan kepada pelanggan yang biasanya
pelanggan tersebut memberikan uang muka terlebih dahulu kemudian baru
melunasinya. Akun yang perlu kita gunakan adalah Kas bertambah di Debit dengan
Piutang bertambah di Debit, sedangkan pendapatan bertambah disisi kredit. Kita
menggunakan 3 akun.
Contoh : perusahaan melakukan servis computer kepada pelanggan sebesar
Rp.750.000,- dan perusahaan menerima uang muka sebesar Rp.250.000,- kemudian
sisanya dibayar keesokan harinya.
Jurnalnya adalah :
Debit Kredit
Kas 250.000
Piutang Usaha 500.000
Pendapatan Jasa 750.000
Sedangkan Jika perusahaan membeli perlengkapan Kantor seharga Rp.
800.000,- dengan uang muka Rp.300.000,- dan sisanya dibayar kemudian. Maka
Jurnalnya adalah :
Debit kredit
Perlengkapan Kantor 800.000
Kas 300.000
Utang 500.000
8. Pembayaran atas utang usaha yang
telah terjadi
Ketika kita ingin mebayar utang, maka kita harus mengurangi saldo utang
di sisi debit dan juga mengurangi saldo kas akibat pembayaran disisi kredit.
Contoh : Perusahaan membayar utang
usaha sebesar Rp.500.000
Debit kredit
Utang usaha 500.000
Kas 500.000
9. Penerimaan Kas dari Piutang Usaha
Ketika kita menerima pelunasan piutang maka,kita harus mengurangi piutang
tersebut disisi kredit dan menambahkan saldo kas di sisi debit.
Contoh perusahaan menerima pelunasan piutang dari pelanggan sebesar
Rp.300.000,-
Debit Kredit
Kas 300.000
Piutang usaha 300.000
10. Penarikan Kas oleh pemilik
Penarikan kas oleh pemilik ini baisanya kita kenal dengan sebutan Prive.
Penggunaan kas untuk kepentingan pribadi perlu juga dicatat. Akun yang
berkurang adalah akun kas, kas berkurang di sisi kredit dan menambah akun prive
disebelah debit.
Contoh : Tn.Amir menggunakan kas perusahaan sebesar Rp.100.000,- untuk
kepentingan pribadinya.
Debit Kredit
Prive 100.000
Kas 100.000
Diatas adalah beberapa transaksi yang
umum terjadi dalam Jurnal umum, semoga para pembaca dapat mengerti cara membuat
jurnal umum. Fungsi jurnal umum adalah untuk mencatat setiap kegiatan transaksi
yang ada agar tidak ada yang terlewatkan atau terlupakan. Kuncinya dalam Jurnal
umum kita harus mengetahui terlebih dahulu akun mana saja yang akan berkurang
atau pun bertambah sesuai dengan persamaan dasar akuntansi. Semoga apa yang
telah saya sampaikan dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan mohon maaf juga
apa bila terjadi kesalahan dalam penulisan atau kurang jelas dalam penyampaian
materi tersebut. Jika ada yang ingin ditanyakan atau diberikan masukan silahkan
menulisnya dalam kolom komentar dengan sepan. Terimakasih.
Referensi :
Buku Accounting Principles, Jerry J. Weygandt, Donald E.
Kieso, Paul D. Kimmel.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus