Neraca
saldo atau neraca percobaan diperlukan untuk memastikan bahwa tidak adanya
kesalahan dalam memposting jumlah debit/kredit dari Junal ke buku besar.
Kecocokan jumlah debit dan kredit ini harus di cocokkan pada setiap akhir
periode laporan akuntansi. Langkah-Langkah dalam pembuatan neraca saldo adalah
:
1. Mencantumkan
nama akun dan saldonya.
Di
posting sebelumnya, membuat buku besar. Kita akan memasukkan setiap akun
tersebut kedalam neraca, dimulai dari akun pertama yaitu kas. Kemudian saldo
dan letak debit atau kredit yang kita
masukkan sesuai yang ada di buku besar tersebut. Setiap akun ktia masukkan satu
persatu kedalam neraca saldo.
2. Menjumlah
kolom debit dan kredit
Seperti
yang dijelaskan di nomer satu, kita terlebih dahulu harus mengetahui saldo
akhir akun tersebut dengan cara menjumlah debit dan kreditnya. Maka kita akan
menemukan saldo akhir akun tersebut. Sesuai dengan persamaan dasar akuntansi,
dimana akun tersebut bertambah dan juga berkurang.
3. Membuktikan
kesamaan dua kolom
Biasanya
sih kita menyebutnya dengan balance
atau tidaknya saldo kredit dan debit tersebut. Ketika saldo tersebut tidak sama
atau tidak Balance, kita harus
mencari tau letak kesalahannya di dalam buku besar. Biasanya karena kesalahan
input yang kita lakukan.
Berbagi
sedikit pengalaman saya dalam mebuat neraca saldo, waktu itu saya pernah
membuat neraca saldo. Dan ketika menentukan saldo akhir tersebut ternyata tidak
balance, itu sangat
menyebalkan,karena kita harus kembali mengecek ulang setiap akunnya. Tapi itulah
akuntansi harus memiliki ketelitian yang tinggi dalam setiap penginputan
transaksinya. Sedikit saran,ketika anda membuat neraca saldo dan tidak balance, kuncinya adalah sabar dan
teliti memeriksa kembali transaksi tersbeut serta jangan panik ketika anda
mengerjakannya dalam ujian. Karena panik semakin membuat kita tidak fokus dan
konsen terhadap buku besar yang kita periksa.itu beberapa pengalaman saya dalam
membuat neraca saldo semasa sekolah.
Keterbatasan neraca saldo
Neraca saldo tidak menjamin kita
terbebas dari kesalahan pencatatan. Neraca ini tidak membuktikan bahwa seluruh
transaksi telah dicatat atau buku besar telah dibuat dengan benar. Kesalahan
juga dapat terjadi walau neraca saldo sudah sama. Sebagai contoh neraca saldo
dapat tetap balance pada saat :
1.
Transaksi belum dibuat jurnalnya.
2.
Satu ayat jurnal yang benar belum dibukukan
3.
Satu ayat jurnal dibukukan dua kali
4.
Penjurnalan atau pembukuan ka akun yang salah
5.
Teradapat kesalahan pencetakan dalam mencatat
jumlah transaksi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
dalam membuat neraca saldo sementara kita harus menginputnya lebih teliti, dan
jangan panic atau bingung bila terdapat kesalahan. Kita harus mencari kesalahan
tersebut dengan cara menjumlah kembali saldo-saldo didebit dan kredit, atau
dengan memeriksa buku besarnya. Ketika kita mengerjakannya dengan teliti maka
akan mengurangi resiko kesalahan tersebut. Terima kasih telah membaca tulisan
saya kali ini, smeoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Referensi :
Buku Accounting Principles, Jerry J. Weygandt, Donald E.
Kieso, Paul D. Kimmel.
Herry (2014). Akuntansi
untuk SMK,SMA, & MA. Jakarta: PT.Grasindo
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus