Jumat, 10 Februari 2017

Jurnal Penyesuaian ( AdjustingJournal)


Sekarang kita masuk kebagian penyesuaian, bagian ini membutuhkan tingkat ketelitian yang lebih besar dari pada yang lain, dan juga pemahamannya. Karena saat pertama kali saya mengerjakan jurnal penyesuaian saya sangat merasa bingung, tapi setelah terus berlatih sudah mengerti  apa itu jurnal penyesuaian. Sebelum masuk ke jurnal penyesuaian kita perlu tahu pemilihan periode waktu akuntansi yang digunakan, serta mengenal akuntansi berbasis akrual dan berbasis kas.

Memilih periode akuntansi
        
      Kalau kita ditanya periode akuntansi pasti yang paling kita kenal adalah tahun kalender, yang ditentukan dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Karena rata-rata perusahaan menggunakan penanggalan ini dalam setiap periodenya. Namun juga ada beberapa perusahaan yang membuat laporan keuangannya setiap 3 bulan (triwulan), 4 bulan (caturwulan),6 bulan (semester) dan satu tahun. Serta ada juga penanggalan menggunakan tahun fisikal.
                Tahun kalender pasti kita semua tau, seperti yang saya jelaskan diatas. Sedangkan tahun fisikal, yaitu perhitungan penanggalan tidak sesuai dengan kalender. Sebagai contoh sebuah perusahaan menggunakan tahun fisikal yang dimulai dari bulan Mei, kemudian akan berakhir di akhir bulan ke 12, yaitu bulan April tahun berikutnya. Perusahaan yang tahun fisikalnya berbeda dengan tahun kalender antara lain adalah Delta Air Lines, 30 Juni; Walt Disney Productions, 30 September.

Akuntansi berbasis Akrual dan berbasis Kas.

                Dalam akuntansi berbasis akrual, transaksi yang mengubah laporan keuangan dicatat saat terjadinya transaksi tersebut pada periode terjadinya transaksi.  Contoh penentuan laba bersih dengan basis akrual berarti mencatat pendapatan pada saat dihasilkan (dan bukan pada saat uang diterima). Sedangkan dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan dicatat pada saat uang diterima bukan pada saat terjadinya transaksi tersebut. Begitu juga dengan pengakuan beban oleh basis akrual dicatat terlebih dahulu walaupun belum mengeluarkan uang,sedangkan dengan basis kas akan dicatat ketika beban tersebut dibayarkan.

Awal Jurnal Penyesuaian

Setelah ayat Jurnal diposting ke buku besar, disiapkanlah neraca saldo sebelum penyesuaian.  Tahapan siklus akuntansi belum selesai sampai disini saja, masih ada pembuatan jurnal penyesuaian dan neraca saldo setelah penyesuaian, baru kita dapat membuat laporan keuangan.
                Penyesuaian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk memperbaharui data laporan keuangan agar sesuai dengan konsep akrual dan konsep perbandingan yang berlaku umum dalam akuntansi. Jika kita lupa melakukan penyesuaian, pasti akan ada akun yang tidak up to date dan memiliki saldo yang terlalu besar ataupun terlalu kecil.
                Pada prinsipnya ada empat item yang memerlukan penyesuaian,yakni beban yang masih harus dibayarkan/beban akrual/utang akrual (accrued expenses or accrued liabilities), pendapatan yang masih harus diterima/pendapatan akrual/piutang akrual(accrued revenue or accrued assets), Beban yang di tangguhkan atau biaya dibayar dimuka(deferred expenses or prepaid expenses),dan pendapatan yang ditangguhkan atau pendapatan diterima dimuka (deferred revenues or unearned revenue) .

 Accrued Expense/Accrued liabilities ( beban yang masih harus dibayarkan)

                Sepanjang periode, beban beban yang telah terjadi namun pembayarannya dilakukan pada peridoe berikutnya, harus dicatat juga yang sudah terjadi pada periode sekarang. Contoh ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat accrued expense :

Beban Upah                                       xxx
                Utang Upah                                        xxx

Beban Gaji                                          xxx
                Utang gaji                                            xxx
Contoh :
Perusahaan membayar gaji karyawan setiap tanggal 27 akhir bulan tersebut. Pada tahun 2008 tanggal 27 Desember adalah hari sabtu, dan periode akuntansi perusahaan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Perusahaan menetapkan bahwa 6 hari kerja dalam seminggu. Total 6 hari kerja karyawan adalah 20juta. Berdasarkan pencatatan Accrual basic, upah karyawan selama 3 hari yaitu dari tanggal 29 sampai dengan 31 Desember harus diakui sebagai beban upah karyawan pada tahun 2008. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat pada tanggal 31 Desember 2008 adalah :

Beban Upah                       10.000.000
                Utang upah                                        10.000.000
(3/6 x Rp.20.000.000)

Accrued Revenues/Accrued Assets (Pendapatan yang masih harus diterima)

Hampir sama dengan beban yang masih harus dibayarkan, tapi di posisi ini kita bukan membayar tapi masih harus mengakui  pendapatan yang belum dibayarkan oleh pelanggan namun  sudah terjadi di periode sekarang. Jurnalnya adalah :

Piutang Bunga                                                   xxx
                Pendapatan Bunga                                          xxx

Deferred Expense/Prepaid Expense (Beban dibayar dimuka)

Dalam setiap periode pasti ada beban yang kita bayar secara keseluruhan dalam jangka waktu tertentu. Misalkan asuransi untuk 6 bulan, kita pasti langsung membayarnya sampai dengan 6 bulan, walaupun asuransi tersebut belum kita gunakan. Jadi ini berfungsi untuk mengetahui berapa yang sudah kita gunakan dan di akui sebagai beban.
Jurnal ketika pembayaran

Asuransi dibayar dimuka                               xxx
                Kas                                                                                         xxx

Sedangkan ayat jurnal penyesuaian yang diaku sebagai asset adalah :

Beban Asuransi                                                 xxx
                Asuransi dibayar dimuka                                               xxx

Ketika kita mencatatnya sebagai beban , jurnal saat pembelian adalah :

Beban asuransi                                                                 xxx
                Kas                                                                                         xxx
Sedangkan ayat jurnal penyesuaiannya adalah :

Asuransi dibayar dimuka                               xxx
                Beban asuransi                                                                 xxx

Deferred Revenues/Unearned revenues ( Pendapatan di terima dimuka)

                Pendapatan diterima dimuka hampir sama dengan beban dibayar dimuka dalam cara pengerjaan jurnalnya. Ada 2 cara, diakui sebagai pendapatan dan diakui sebagai utang. Jurnalnya adalah sebagai berikut :

Pendapatan diterima dimuka yang diakui sebagai pendapatan :
Jurnal umum yang dibuat pada saat penerimaan pendapatan :
Kas                                                                         xxx
                Pendapatan sewa                                                            xxx
Sedangkan ayat Jurnal penyesuaiannya adalah :
Pendapatan sewa                                                            xxx
                Pendapatan sewa diterima dimuka                                          xxx

Pendapatan yang diaku sebagai utang :
Jurnal umum saat terjadinya pendapatan :
Kas                                                                                         xxx
                Pendapatan sewa diterima dimuka                                          xxx

Sedangkan pada saat jurnal penyesuaiannya adalah :

Pendapatan sewa diterima dimuka                          xxx
Pendapatan sewa                                                                            xxx

Penyusutan aktva tetap

Aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan pasti akan mengalami penyusutan, karena itu ada jurnal penyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap. Jurnal nya adalah :

Beban Depresiasi peralatan                                         xxx
                Akumulasi Depresiasi peralatan                                 xxx

Pemakaian perlengkapan

Dalam pemakaian perlengkapan yang habis dalam satu periode usaha juga biasanya dibuat jurnal penyesuaiannya. Jurnalnya adalah sebagai berikut :

Beban  perlengkapan                  xxx
                perlengkapan                           xxx

Terima kasih telah membaca posting  saya mengenai Ayat Jurnal Penyesuaian, semoga penjelasan yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca. Kunci untuk lebih memahami Jurnal Penyesuaian adalah kita harus lebih giat berlatih tentang materi tersebut. mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan atau penyampaian materi. berikan masukan kepada saya dikolom komentar dengan sopan.

Referensi :
Buku Accounting Principles, Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 
Herry (2014). Akuntansi untuk SMK,SMA, & MA. Jakarta: PT.Grasindo
sumber gambar

Jumat, 03 Februari 2017

Neraca Saldo(Trial Balance)


                Neraca saldo atau neraca percobaan diperlukan untuk memastikan bahwa tidak adanya kesalahan dalam memposting jumlah debit/kredit dari Junal ke buku besar. Kecocokan jumlah debit dan kredit ini harus di cocokkan pada setiap akhir periode laporan akuntansi. Langkah-Langkah dalam pembuatan neraca saldo adalah :

1.       Mencantumkan nama akun dan saldonya.
Di posting sebelumnya, membuat buku besar. Kita akan memasukkan setiap akun tersebut kedalam neraca, dimulai dari akun pertama yaitu kas. Kemudian saldo dan letak debit atau kredit  yang kita masukkan sesuai yang ada di buku besar tersebut. Setiap akun ktia masukkan satu persatu kedalam neraca saldo.

2.       Menjumlah kolom debit dan kredit
Seperti yang dijelaskan di nomer satu, kita terlebih dahulu harus mengetahui saldo akhir akun tersebut dengan cara menjumlah debit dan kreditnya. Maka kita akan menemukan saldo akhir akun tersebut. Sesuai dengan persamaan dasar akuntansi, dimana akun tersebut bertambah dan juga berkurang.

3.       Membuktikan kesamaan dua kolom
Biasanya sih kita menyebutnya dengan balance atau tidaknya saldo kredit dan debit tersebut. Ketika saldo tersebut tidak sama atau tidak Balance, kita harus mencari tau letak kesalahannya di dalam buku besar. Biasanya karena kesalahan input yang kita lakukan.

Berbagi sedikit pengalaman saya dalam mebuat neraca saldo, waktu itu saya pernah membuat neraca saldo. Dan ketika menentukan saldo akhir tersebut ternyata tidak balance, itu sangat menyebalkan,karena kita harus kembali mengecek ulang setiap akunnya. Tapi itulah akuntansi harus memiliki ketelitian yang tinggi dalam setiap penginputan transaksinya. Sedikit saran,ketika anda membuat neraca saldo dan tidak balance, kuncinya adalah sabar dan teliti memeriksa kembali transaksi tersbeut serta jangan panik ketika anda mengerjakannya dalam ujian. Karena panik semakin membuat kita tidak fokus dan konsen terhadap buku besar yang kita periksa.itu beberapa pengalaman saya dalam membuat neraca saldo semasa sekolah.

Keterbatasan neraca saldo

                Neraca saldo tidak menjamin kita terbebas dari kesalahan pencatatan. Neraca ini tidak membuktikan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau buku besar telah dibuat dengan benar. Kesalahan juga dapat terjadi walau neraca saldo sudah sama. Sebagai contoh neraca saldo dapat tetap balance pada saat :
1.       Transaksi belum dibuat jurnalnya.
2.       Satu ayat jurnal yang benar belum dibukukan
3.       Satu ayat jurnal dibukukan dua kali
4.       Penjurnalan atau pembukuan ka akun yang salah
5.       Teradapat kesalahan pencetakan dalam mencatat jumlah transaksi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam membuat neraca saldo sementara kita harus menginputnya lebih teliti, dan jangan panic atau bingung bila terdapat kesalahan. Kita harus mencari kesalahan tersebut dengan cara menjumlah kembali saldo-saldo didebit dan kredit, atau dengan memeriksa buku besarnya. Ketika kita mengerjakannya dengan teliti maka akan mengurangi resiko kesalahan tersebut. Terima kasih telah membaca tulisan saya kali ini, smeoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Referensi :
Buku Accounting Principles, Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 
Herry (2014). Akuntansi untuk SMK,SMA, & MA. Jakarta: PT.Grasindo

Kamis, 26 Januari 2017

Cara memposting Buku besar (Ledger)


Kita akan membahas kelanjutan dari postingan cara membuat Jurnal umum kemarin, semoga para pembaca sudah sedikit mengerti bagaimana cara menggolongkan akun untuk di masukan kedalam jurnal. Kita perlu beberapa akun agar tetep terjadi keseimbangan antara debit dan kredit. Akun –akun tersebut biasanya tergantung setiap perusahaan, namun intinya tetap sama yaitu akun 1 aktiva, 2 utang, 3 modal, 4 pendapatan, 5 beban. Dari setiap akun kepala tersebut pasti memiliki akun detail, contohnya 1 akun aktiva : 1 Kas Di tangan, 11 kas di bank, 112 piutang usaha, 113 perlengkapan, dan seterusnya.
            Setelah pembuatan Jurnal umum kita harus mempostingnya ke dalam buku besar. Disini akan kita bahas bagaimana cara memposting atau membuat buku besar. Terlebih dahulu kita harus paham pengertian buku besar. Buku besar (Ledger) adalah seluruh kelompok akun yang dimiliki perusahaan. Buku besar menyimpan seluruh informasi mengenai perubahan yang terjadi pada saldo akun-akun tertentu dalam satu tempat.
Perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis buku besar, namun setiap perusahaan mempunyai satu buku besar umum ( General Ledger ). Buku besar umum tersebut berguna untuk memuat seluruh akun-akun asset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban. Buku besar hendak disusun menurut penyajian dalam laporan keuangan.
Bentuk Standar Akun
Bentuk akun T sederhana yang digunakan dalam buku buku teks akuntansi sering kali membantu dalam pengilustrasian kegiatan yang telah terjadi tersebut. Bentuk ini juga sering disebut dengan Bentuk Akunt tiga kolom(Three-column form of account) karena terdapat 3 kolom, yaitu debit, kredit dan saldo. Saldo akun tersebut dihitung setelah masing masing transaksi di jumlah.
            Pembukuan
Prosedur pemindahan ayat-ayat jurnal kea kun buku besar disebut Pembukuan (Posting). Pembukuan akan melibatkan langkah-langkah sebagai berikut.
1.      Pada buku besar, masukkan ke kolom-kolom yang benar untuk akun. Masukkan tanggal, halaman jurnal, dan jumlah debit yang terdapat dalam jurnal.
2.      Dalam kolom Ref atau referensi tulislah nomer akun tersebut.

Kita akan masuk kedalam contoh, karena jika hanya teori tanpa praktek kita akan tetap bingung.

                                                            Jurnal Umum
                                                     PT. Makmur Abadi Jaya
                                                    Per 31 Desember 2010

Postinglah Jurnal umum tersebut kedalam buku besar



Seperti itulah cara memposting jurnal umum kedalam buku besar, ketika buku besar telah selesai dibuat, selanjutnya kita akan membuat neraca saldonya. Itu hanya contoh kecil dalam mebuat buku besar, pasti kalian akan menjumpai lebih banyak transaksi dan akun-akun lagi, sehingga kalian harus membuat buku besarnya lebih banyak lagi. Selamat belajar dan membuat buku besar. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat. Mohon maaf apa bila ada kesalahan dalam pengetikan maupun penyampaian materi.

Referensi :
Buku Accounting Principles, Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel.  

Rabu, 25 Januari 2017

Bagaimana membuat Jurnal umum ?


Kita lanjut kembali dalam proses akuntansi. Setelah mengenal beberapa dasar akuntansi dari postingan sebelumnya. Yang pertama kita harus paham terlebih dahulu tentang asumsi dasar akuntansi, selanjutnya kita harus memahami bukti-bukti transaksi yang ada seperti yang dijelaskan di postingan Macam-macam bukti transaksi. Ketika kita sudah memahami bukti transaksi tersebut, selanjutnya kita mencatatnya kedalam jurnal umum. Agar kita mudah memahami transaksi yang telah terjadi dan juga bukti transaksi tersebut harus disimpan untuk meyakinkan data yang ada. Saya akan memberikan beberapa contoh transaksi yang harus kita catat kedalam Jurnal umum.
1.      Transaksi Investasi oleh pemilik
Transaksi ini berkaitan dengan penyetoran modal yang dilakukan oleh pemilik. Dalam persamaan dasar akuntansi, Modal bertambah di Kredit. Jadi kita juga harus mencatat pertambahan modal tersebut di kredi. Dan perusahaan menerima Kas yang bertambah di debit sebesar nominal modal yang disetorkan. Agar posisi debit dan kredit mengalami keseimbangan atau yang biasa kita sebut Balance.
Contoh : Tn. Amir menanamkan modalnya sebesar Rp. 10.000.000,- Jurnal umum yang dicatat adalah :

                                    Debit                                       Kredit
Kas                              10.000.000
            Modal Tn.Amir                                                10.000.000

2.      Transaksi Pembelian secara Tunai
Pasti perusahaan akan melakukan kegiatan jual beli secara tunai maupun kredit. Disini perusahaan membeli perlengkapan secara tunai, kita mencatat di jurnal umumnya dengan akun Perlengkapan yang bertambah di debit karena adanya pembelian, dan di sebelah kredit kita akan catat sebagai kas yang dikeluarkan untuk membayar perlengkapan tersebut.
 Contoh : PT. Asd membeli perlengkapan kantor secara Tunai sebesar Rp.5.000.000,-
Jurnalnya adalah :
                                                            Debit                           Kredit
Perlengkapan Kantor                          5.000.000
            Kas                                                                               5.000.000

3.      Transaksi Pembelian Secara Kredit
Ketika Perusahaan membeli perlengkapan secara kredit pasti akan mempengaruhi Utang perusahaan menjadi akan bertambah karena perusahaan tidak langsung membayarnya dengan tunai, utang akan bertambah di sisi kredit Dan akan menambahkan perlengkapan tersebut di sisi debit. Sehingga saldo antara aktiva = Passiva+Modal menjadi seimbang.
Contoh : Pt.Asd membeli perlengkapannya secara kredit sebesar Rp.5.000.000,-
Jurnalnya :
                                                Debit                           Kredit
Perlengkapan kantor              5.000.000
            Utang                                                              5.000.000

4.      Pendapatan usaha yang diterima secara tunai
Ketika kita menjalankan kegiatan usaha pasti kita akan menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Pencatatan yang digunakan untuk mencataat Pendapatan usaha adalah bertambahnya Kas perusahaan di sisi debit, dan pendapatan usaha juga akan bertambah disisi kredit.
Contoh transaksi : Pt. ASD melakukan servis computer kepada Pt.JKL sebesar Rp.300.000,- yang dibayar secara tunai
                                                Debit                           kredit
Kas                                           300.000
            Pendapatan jasa                                             300.000

5.      Pendapatan usaha yang diterima secara kredit
Jika pernyataan diatas diterima secara tunai, kemudian bagai mana jika diterima secara kredit? Kita harus terlebih dahulu tau dan memahai akun mana yang bertambah atau berkurang. Jika pelanggan membayarnya secara kredit, maka kita mencatatnya dengan akun Piutang usaha bertambah di sisi debit dan pendapatan usaha bertambah di kredit.
Contoh : Pt.ASD melakukan servis computer kepada Pt.JKL yang dibayar secara kredit sebesar Rp.300.000,-
                                                            Debit                           Kredit
Piutang Usaha                                     300.000
            Pendapatan Usaha                                                      300.000

6.      Pembayaran Beban secara tunai
Apa yang telah dicatat perusahaan sebagai beban pasti akan mengurani nilai aktiva perusahaan. Sebagai contoh perusahaan membayar beban iklan secara tunai sebesar Rp.500.000. Tentu kita harus tau akun apa saja yang akan di masukkan kedalam jurnal. Yang pertama adalah Kas berkurang karena kita langsung membayar beban tersebut secara tunai, Maka Kas tersebut berkurang di sisi kredit. Dan akun yang ke dua adalah yang di akui oleh perusahaan sebagai Beban yaitu beban iklan bertambah disisi Debit.
                       
                                    Debit                                       kredit
Beban Iklan                 500.000
            Kas                                                                   500.000

Jika transaksi tersebut dilakukan secara kredit,maka Jurnalnya adalah :
                                    Debit                           Kredit
Beban Iklan                 500.000                      
            Utang                                                  500.000

7.      Pendapatan Jasa yang diterima Dpnya terlebih dahulu kemiduan pelunasannya menyusul
Terkadang kita akan menjumpai penjualan kepada pelanggan yang biasanya pelanggan tersebut memberikan uang muka terlebih dahulu kemudian baru melunasinya. Akun yang perlu kita gunakan adalah Kas bertambah di Debit dengan Piutang bertambah di Debit, sedangkan pendapatan bertambah disisi kredit. Kita menggunakan 3 akun.
Contoh : perusahaan melakukan servis computer kepada pelanggan sebesar Rp.750.000,- dan perusahaan menerima uang muka sebesar Rp.250.000,- kemudian sisanya dibayar keesokan harinya.
Jurnalnya adalah :
                                                Debit                           Kredit
Kas                                           250.000
Piutang Usaha                         500.000
            Pendapatan Jasa                                             750.000

Sedangkan Jika perusahaan membeli perlengkapan Kantor seharga Rp. 800.000,- dengan uang muka Rp.300.000,- dan sisanya dibayar kemudian. Maka Jurnalnya adalah :

                                                Debit                           kredit
Perlengkapan Kantor              800.000
            Kas                                                                   300.000
            Utang                                                              500.000

8.      Pembayaran atas utang usaha yang telah terjadi
Ketika kita ingin mebayar utang, maka kita harus mengurangi saldo utang di sisi debit dan juga mengurangi saldo kas akibat pembayaran disisi kredit.
 Contoh : Perusahaan membayar utang usaha sebesar Rp.500.000
                                                Debit                           kredit
Utang usaha                            500.000
            Kas                                                                   500.000


9.      Penerimaan Kas dari Piutang Usaha
Ketika kita menerima pelunasan piutang maka,kita harus mengurangi piutang tersebut disisi kredit dan menambahkan saldo kas di sisi debit.
Contoh perusahaan menerima pelunasan piutang dari pelanggan sebesar Rp.300.000,-

                                                Debit                                       Kredit
Kas                                           300.000
            Piutang usaha                                                             300.000

10.  Penarikan Kas oleh pemilik
Penarikan kas oleh pemilik ini baisanya kita kenal dengan sebutan Prive. Penggunaan kas untuk kepentingan pribadi perlu juga dicatat. Akun yang berkurang adalah akun kas, kas berkurang di sisi kredit dan menambah akun prive disebelah debit.
Contoh : Tn.Amir menggunakan kas perusahaan sebesar Rp.100.000,- untuk kepentingan pribadinya.

                                                Debit                                       Kredit
            Prive                            100.000
                        Kas                                                                   100.000

Diatas adalah beberapa transaksi yang umum terjadi dalam Jurnal umum, semoga para pembaca dapat mengerti cara membuat jurnal umum. Fungsi jurnal umum adalah untuk mencatat setiap kegiatan transaksi yang ada agar tidak ada yang terlewatkan atau terlupakan. Kuncinya dalam Jurnal umum kita harus mengetahui terlebih dahulu akun mana saja yang akan berkurang atau pun bertambah sesuai dengan persamaan dasar akuntansi. Semoga apa yang telah saya sampaikan dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan mohon maaf juga apa bila terjadi kesalahan dalam penulisan atau kurang jelas dalam penyampaian materi tersebut. Jika ada yang ingin ditanyakan atau diberikan masukan silahkan menulisnya dalam kolom komentar dengan sepan. Terimakasih.


Referensi :
Buku Accounting Principles, Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 

Kamis, 19 Januari 2017

Apakah Akunansi dan pembukuan berbeda ?



Perbedaan Akunansi dan pembukuan

Akuntansi (Accounting) berbeda dengan pembukuan (bookkeeping). Pembukuan hanya meliputi aktivitas pencatatan semata, sedangkan akuntansi meliputi seluruh proses pelaporan, mulai dari pengidentifikasian transaksi bisnis, pencatatan, pengkomunikasian ( dalam bentuk laporan) sampai pada tahapan analisis dan interpretasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pembukuan ( pencatatan ) merupakan bagian daru seluruh proses akuntansi ( pelaporan). Jadi sekarang kita harus mampu membedakan apa itu pembukuan dan akuntansi.
Akuntansi dibedakan menjadi akuntansi keuangan/financial accounting dan akuntansi manajerial/managerial accounting. Akuntansi keuangan memberikan informasi kepada pihak eksternal sedangkan akuntansi manajerial memberikan informasi kepada pihak internal.

Beberapa macam jenis pekerjaan/ profesi yang ada dalam bidang akuntansi adalah :
1.      Pemeriksaan Eksternal ( external auditing ): Dilakukan oleh akuntan publik atau auditor eksternal yang memberikan opini akan menyatakan, apakah laporan keuangan perusahaan yang diperiksa sudah bersih atau bebas dari kejanggalan maupun kesalahan dalam pencatatan.
2.      Akuntansi umum (General accounting):  Melakukan pencatatan transaksi harian dan menyiapkan laporan keuangan.
3.      Akuntansi Biaya (cost accounting): menentukan serta menyiapkan laporan harga pokok produksi. Akuntansi ini lebih mengarah kepada perusahaan manufaktur.
4.      Sistem Informasi Akuntansi ( Accounting Information system ) : Merancang system pemrosesan data akuntansi. Data transaksi input kemudian dikeluarkan menjadi output yang berguna dalam pengambilan keputusan.
5.      Akuntansi pajak ( Tax Accounting) : melaporkan dan menyiapkan perhitungan pajak penghasilan serta melakukan perencanaan pajak.
6.      Pemeriksa internal ( internal Auditing ) : Auditor internal mengevaluasi efisensi dan efektifitas kinerja unit/divisi maupun perusahaan secara keseluruhan serta memastikan  seluruh kegiatan eperasional perusahaan telah berjalan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah di tetapkan manajemen. 

 Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penulisan karena saya masih dalam tahap pembelajaran menulis blog yang baik dan benar. semoga materi yang disampaikan dapat dimengerti.
 
Referensi :

Hery. 2014. Akuntansi. Jakarta. PT. Graindo akuntansi
sumber gambar 
sumber gambar